LEMBAGA KEUANGAN MIKRO, SAHABAT RAKYAT INDONESIA

Hai, kalau kalian diminta untuk menyebutkan lembaga jasa keuangan sekarang juga, pasti yang muncul di benak kalian kurang lebih adalah perbankan, perasuransian, dana pensiun, manajer investasi atau bahkan pergadaian. Tapi, kamu tau nggak sih ada satu lembaga keuangan yang menjadi sahabat rakyat karena dapat menjadi solusi penyediaan layanan keuangan bagi masyarakat dan pengusaha kecil di Indonesia. Yesss, apalagi kalau bukan platform microfinance marketplace.

Memang apa sih platform microfinance marketplace itu? Jadi, platform microfinance marketplace adalah lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk mmberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala microfinance kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak selalu mencari keuntungan semata. Bener-bener kayak sahabat banget kann!

Nah sedikit flashback, keuangan microfinance mulanya dicetuskan oleh Muhammad Yunus, pendiri dari Grameen Bank. Jadi, awalnya pada tahun 1974, negara asal Muhammad Yunus, Bangladesh, mengalami krisis ekonomi yang parah. Ini menyebabkan banyak masyarakat yang terdampak dan kesulitan untuk bangkit pasca krisis, bahkan banyak diantara mereka yang harus meminjam uang kepada rentenir untuk membuka kembali usaha mereka. Dengan kondisi ini, pada tahun 1976, Yunus pun memberanikan diri untuk mengaplikasikan teori microfinance kreditnya kepada masyarakat Bangladesh.

Dia bersama Bank Jenata melakukan pilot project berupa pemberian kredit tanpa agunan dan bunga, upaya tersebut tenyata berhasil karena 98% pinjaman yang diberikan dapat dilunasi oleh nasabah. Pencapaian ini akhirnya mendorong lahirnya Grameen Bank dan menjadi inspirasi bagi banyak platform microfinance marketplace di seluruh dunia agar tergerak menawarkan layanan keuangan berbasis sistem kepercayaan dan kekeluargaan kepada nasabah.

Nah karena lahir dengan latar belakang tersebut, nggak mengherankan kalau dalam perkembangannya, platform microfinance marketplace di Indonesia memiliki beberapa tujuan (berdasarkan Undang-undang No. 1 tahun 2013) yaitu untuk (1) meningkatkan akses pendanaan skala microfinance bagi masyarakat, (2) membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktivitas masyarakat, dan (3) membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah.

Oh iya , produk yang ditawarkan oleh platform microfinance marketplace tidak bervariasi seperti lembaga keuangan lainnya yaitu hanya berfokus pada produk pengelolaan simpanan dan pemberian pinjaman atau pembiayaan. Pengelolaan simpanan dan pemberian pinjaman atau pembiayaan dapat dilaksanakan secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah. Pengelolaan simpanan yang dilakukan oleh platform microfinance marketplace dapat berbentuk tabungan atau deposito . Dengan adanya produk simpanan, masyarakat juga memiliki alternatif tempat menabung atau menyimpan uang selain di bank.

Dalam hal pinjaman atau pembiayaan, masyarakat lebih mudah mendapatkan pinjaman atau pembiayaan dari platform microfinance marketplace dibanding bank, mengingat persyaratan pengajuannya lebih mudah dan jangka waktu pembiayaan yang bervariasi dari harian sampai tahunan. Nggak hanya itu , platform microfinance marketplace juga menawarkan pemberian jasa konsultasi dari para expert (ahli) yang mana ini pasti berguna banget untuk pengusaha kecil agar bisa terus meningkatkan kapasitas usaha mereka melalui transfer ilmu dalam mengembangkan kapasitas usahanya.

Di Indonesia sendiri , ada banyak sekali platform microfinance marketplace yang membantu dan menyentuh masyarakat kecil seperti Bank Desa, Bank Wakaf Mikro (BWM), Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank pegawai, Bank Kredit Desa (BKD), Bank Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi (BKPD), Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP), Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM), dan/atau lembaga-lembaga lain yang dipersamakan.

Huaa, banyak banget kan ternyata jenis platform microfinance marketplace. Nah tapi, kamu tetap harus waspada ya untuk selalu memastikan platform microfinance marketplace tersebut telah terdaftar dan mendapat izin dari OJK.

Amartha, Platform Microfinace Marketplace Terbaik

Amartha adalah pelopor platform microfinance marketplace di Indonesia yang hadir dengan konsep investasi yang unik, aman, dan menguntungkan. Berdiri sejak tahun 2010 sebagai lembaga keuangan mikro dan bertransformasi menjadi perusahaan P2P di tahun 2016, Amartha menawarkan peluang bagi investor yang ingin memberikan akses permodalan, untuk terhubung dengan pengusaha mikro di pedesaan yang membutuhkan pendanaan.

Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, mengatakan, sejak pertama didirikan, Amartha terus berkomitmen untuk menghubungkan para pengusaha mikro unbanked, dengan para investor yang ingin menambah aset investasi di sektor yang lebih menguntungkan dan tentunya bernilai sosial. Keunikan lain terletak pada pengusaha mikro atau Mitra Amartha, yang seluruhnya adalah perempuan.

Selama 7 tahun berdiri, Amartha berhasil mempertahankan tingkat gagal bayar yang sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh salah satu manajemen risiko yang juga unik, yaitu dengan menerapkan group lending system (pinjaman kelompok) yang memiliki mekanisme tanggung renteng, di mana setiap peminjam akan dikelompokkan ke dalam satu kumpulan yang disebut Majelis. Kelompok ini terdiri dari 15 – 25 orang peminjam yang tinggal berdekatan. Dengan sistem ini, setiap anggota bertanggung jawab untuk melakukan tanggung renteng atau menanggung risiko secara kelompok, apabila salah satu anggota mengalami kredit macet.

Perkembangan industri platform microfinance marketplace memang diprediksi akan terus tumbuh sejalan dengan potensi pasar yang masih besar. Berdasarkan data dari lembaga riset Morgan Stanley, dana yang beredar di platform microfinance marketplace global akan meningkat signifikan, bahwa diperkirakan pada tahun 2020 nanti dana yang dihimpun akan mencapai US$150-490 miliar.

Nah, jadi gimana  udah makin kenal kan sama platform microfinance marketplace yang jadi sahabat rakyat Indonesia banget. Ternyata lembaga keuangan nggak selalu hanya berorientasi pada profit ya , tapi ada juga di luar sana yang justru berorientasi sosial.