Rumah Idaman & Sederhana yang Sehat, Bukan Lagi Mimpi

Mencari properti itu ibarat mencari jodoh. Susah-susah gampang. Banyak pertimbangan yang harus diperhatikan seperti bibit, bebet, dan bobot. Bibit, jika dalam konteks mencari jodoh, bibit berarti berasal dari keluarga seperti apa si calon pasangan. Dalam konteks mencari properti berarti asal properti, sejarah properti yang akan dibeli. Hal ini menjadi penting untuk menghindari diri agar tidak terjebak dalam konflik sengketa di kemudian hari.

Sedangkan bebet bisa diartikan tentang kesiapan seseorang, jika dalam konteks mencari jodoh. Namun, jika dalam konteks mencari properti, bebet berarti fasilitas yang ditawarkan. Aspek ini juga dapat diartikan sebagai aspek ekonomi. Bagaimana properti tersebut memiliki nilai ekonomi dan mampu memberi keuntungan bagi si pemilik properti.

Yang terakhir, bobot. Bobot artinya kualitas. Dalam mencari properti, kualitas harus sangat diperhatikan. Kualitas ini menyangkut strategis tidaknya suatu lahan/bangunan dan bagaimana prospek ke depan nilai properti tersebut.

Terkait dengan lokasi lahan/bangunan, banyak hal yang harus Anda perhatikan sebelum Anda memutuskan untuk membeli sebuah properti. Sebaiknya ketika menentukan pilihan terhadap lokasi perumahan, Anda terlebih dulu telah mencocokkan informasi yang Anda dapatkan (dari brosur atau iklan) dengan peta wilayah daerah tersebut.

Melalui kegiatan semacam ini, Anda bisa melihat lokasi secara makro. Seperti jaringan jalan, lintasan kabel tegangan tinggi, letak sungai besar yang terdekat, letak lintasan kereta api dan berbagai rencana pengembangan kota lainnya.

Singkatnya, hal-hal yang wajib Anda perhatikan terkait lokasi ketika akan membeli properti adalah sebagai berikut:

  • Jangan membeli properti di lokasi yang berpotensi banjir. Sebaik apapun properti tersebut jika berada di lokasi yang sering terkena banjir, maka akan menurunkan harga properti tersebut di kemudian hari, atau bahkan Anda akan sangat sulit untuk menjualnya kembali.
  • Pilihlah lokasi yang dekat dengan aktivitas masyarakat, seperti pusat perbelanjaan, lembaga pendidikan (sekolah atau kampus), dan pelayanan kesehatan. Hindari membeli properti yang berada di garis rawan, seperti pompa bensin, kuburan, TPA (Tempat Pembuangan Akhir), dan peternakan.
  • Bila Anda membeli properti untuk disewakan, pastikan lokasinya sesuai dengan kriteria tertentu. Misalnya, karena itu untuk disewakan jadi harus dekat dengan perkantoran, fasilitas umum, kampus, atau sekolah.
  • Pilihlah properti yang memiliki akses jalan yang baik. Artinya, telah memiliki akses jalan yang bisa dijangkau dari berbagai tempat dengan menggunakan kendaraan, baik itu kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jalan lingkungan yang baik adalah jalan yang sudah diaspal atau setidaknya telah selesai dipasang konblok. Selain untuk kemudahan akses pribadi, hal ini penting untuk meningkatkan harga jualnya di kemudian hari.
  • Memiliki fasilitas umum yang baik. Fasilitas umum ini sendiri meliputi: saluran drainase (got air hujan), penerangan rumah dan jalan, fasilitas air minum dan air bersih (jet pump/sumur/PDAM/pompa tangan), dan jaringan telepon.

Hal-hal tersebut sangat penting untuk nantinya bisa membantu Anda membandingkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing rumah atau properti lain yang akan menjadi pilihan Anda. Jika rumah yang tengah Anda incar telah memenuhi syarat dari kelima hal tersebut, hal lain yang perlu Anda lakukan adalah segera mengurus transaksi pembelian dengan pihak yang jual rumah murah di Jakarta.

Jika transaksi pembelian rumah telah diurus, hal selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah menciptakan lingkungan rumah yang sehat. Isu tentang hunian yang ramah lingkungan ini telah menjadi tema hunian dalam beberapa dekade terakhir. Rumah hijau, rumah ramah lingkungan, green building adalah istilah-istilah yang banyak digunakan. Konsepnya adalah bangunan yang berbasis pada kualitas lingkungan hidup manusia.

Anda bisa merancang rumah sederhana yang sehat Anda dengan memulainya dari hal-hal yang sederhana. Ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk bisa dikatakan rumah tersebut adalah rumah yang sehat dan rumah yang ramah lingkungan. Sebuah rumah yang sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memiliki sirkulasi udara yang baik
  • Mendapatkan cahaya matahari cukup. Atau dengan kata lain cahaya matahari bisa masuk dengan leluasa ke dalam bagian-bagian rumah. Artinya, salah satu ciri rumah yang sehat adalah memiliki jendela atau bukaan di beberapa ruangan. Seperti di dapur, kamar tidur, ruang keluarga, dan beberapa ruang lain yang disesuaikan dengan keinginan pemilik rumah. Hal ini penting mengingat fungsi sinar matahari yang dapat membunuh bakteri dan virus secara alami. Selain itu, sinar matahari juga berfungsi untuk menghilangkan kelembaban dengan memberikan rasa hangat di dalam rumah.
  • Ada tanaman dan pohon-pohon sebagai penghias dan peneduh rumah.
  • Mampu mengelola sampah. Pengolahan sampah yang baik adalah yang memisahkan sampah organik dan non organik. Sampah organik atau yang sering disebut dengan sampah basah merupakan sampah yang dapat terurai secara alami. Sedangkan sampah non organik atau yang biasa disebut dengan sampah kering merupakan sampah hasil industri ataupun hasil pengolahan bahan mineral dan minyak bumi. Sampah jenis ini adalah sampah yang susah diurai dan bisa menyebabkan pencemaran lingkungan.

Nah, itu dia hal-hal yang perlu Anda ketahui untuk mewujudkan impian bisa memiliki rumah idaman yang sehat. Semoga bermanfaat.